Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh kembali akan melaksanakan sebuah event besar dalam rangka mensukseskan Visit Banda Aceh year 2011, sebuah Festival Kopi dengan nama "Aceh Coffee Festival 2011" yang akan dilaksankan di Taman Sari Banda Aceh pada tanggal 25 sampai 27 November 2011. 
Acara ini akan mengangkat tema " Kopi Aceh menuju Dunia" yang diharapkan cita rasa dan aroma khas dari kopi Aceh ini akan lebih mengharumkan nama Aceh di Manca Negara, karena festival ini merupakan ajang Pameran serta Promosi bagi para produsen kopi dan pengusaha kopi serta para pemilik warung kopi ternama yang ada di aceh dan luar aceh untuk lebih dikenal oleh masyarakat dunia.
Pameran kopi ini nanti diharapkan akan dikunjungi oleh banyak elemen masyarakat pecinta kopi dari berbagai lapisan profesi baik itu dari pejabat pemerintahan dan pelaku usaha serta masyarakat atau wisatawan asing yang saat itu berkunjung ke kota Banda Aceh, yang nantinya promosi kopi aceh ini akan sampai ke negara asal wisatawan asing tersebut.
Makanya, untuk itu siap-siap bagi para pecinta kopi agar bisa hadir ke Banda Aceh untuk memeriahkan Acara "Aceh Coffee Festifal 2011" nanti pada tanggal 25 - 27 november 2011 yang digelar di pusat Kota Banda Aceh yaitu Taman Sari. akan ada banyak kegiatan hiburan lain selain Pameran Kopi, seperti Musik Akustik, Demo penyajian Kopi yang unik, kumpul para kandidat kepala daerah dan banyak lagi yang akan dipersiapkan oleh Disbudpar Kota Banda Aceh untuk memeriahkan acara tersebut.


Brosur Festival Kopi




Disbudpar Kota Banda Aceh melaksanakan Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu dari tanggal 13 s.d 17 Okt 2011, diikuti oleh 20 Peserta hasil seleksi yang dilakukan panitia. para peserta kali ini dipilih berdasarkan kemampuan dan keahlian serta pengalaman di bidang pemandu wisata, agar nantinya setelah selesai pelatihan ini para pemandu wisata dapat langsung terjun ke lapangan dan memiliki sertifikat yang dikeluarkan dari Disbudpar Kota Banda Aceh.

Pelatihan ini disertai dengan praktik lapangan di atas bus dan di daerah objek wisata, Pelatihan akan berlangsung selama lima hari dan menghadirkan pemateri-pemateri dari berbagai latarbelakang keilmuan.

Pelatihan ini selain memberikan pengetahuan dasar di bidang kepariwisataan khususnya tekhnik pemandu wisata, para peserta juga dibekali dengan pengetahuan sejarah dan saling berbagi pengalaman diantara para peserta.

Disbudpar berharap nantinya seluruh para Pemandu Wisata yang ada di kota Banda Aceh harus lebih profesional dan memiliki lisensi atau sertifikat kelayakan untuk menjadi Pemandu Wisata, karena potensi dan peluang kerja cukup besar dibidang ini, dimana kota Banda Aceh merupakan kota yang sudah terkenal dengan segala ciri khas dan keunikannya di seluruh dunia. 

Kota serambi mekkah dan tanah rencong menjadi julukan yang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia, ditambah lagi adanya peristiwa Gempa dan Tsunami 26 Desember 2004 lalu yang merupakan peristiwa bersejarah yang tak mungkin dilupakan msayarakat dunia karena di kota Banda Aceh lah seluruh negara di dunia pernah hadir kemari memberikan bantuan dan dukungan dalam merekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana tersebut. sehingga dalam perkembangannya kota Banda Aceh menetapkan bahwa sektor Pariwisata mampu menjadi kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat. salah satunya di bidang profesi pemandu wisata dimana saat ini para turis atau wisatawan yang berkunjung akan dapat menyaksikan objek-objek wisata tsunami serta budaya khas kota Banda Aceh yang Islami.

Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu Kota Banda Aceh tahun 2011 ini adalah yang ke tiga kalinya dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh pada setiap Tahun, para peserta akan diberikan sertifikat. kegiatan ini juga mensukseskan Tahun Kunjungan Wisata Kota Banda Aceh "Visit Banda Aceh Year 2011" dan Disbudpar juga m telah banyak melakukan kegiatan budaya dan kesenian setiap bulannya untuk dapat menarik perhatian para turis manca negara yang berkunjung ke Banda Aceh sehingga mereka menikmati keindahan Alam, Objek wisata dan Khasanah Budaya Kota Banda Aceh serta menceritakan kepada seluruh dunia hingga mereka kembali lagi berkunjung ke Kota Banda Aceh.




Pemandu Wisata memberikan informasi kepada Turis (photo: ody)



Muhammad Fathun (22) dan Shella Natasha (16) dinobatkan sebagai Agam dan Inong (duta wisata) Kota Banda Aceh 2011 setelah mengalahkan 28 kontestan lainnya pada malam pemilihan Agam dan Inong Kota Banda Aceh 2011 yang berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Sabtu (24/9) malam. 

“Pasangan” ini akan mewakili Kota Banda Aceh pada pemilihan Agam dan Inong tingkat provinsi yang akan berlangsung 2-5 Oktober mendatang.

Sekitar 30 peserta yang mengikuti pemilihan Agam dan Inong Kota Banda Aceh 2011 memperebutkan tiket sebagai Duta Wisata Kota Banda Aceh dan mewakili Kota Banda Aceh pada pemilihan Agam dan Inong 2011 tingkat provinsi yang akan diikuti sekitar 23 kabupaten/kota. Fadhlun dan Shella terpilih dan berhak mewakili Banda Aceh ke tingkat provinsi.

Pemilihan Agam-Inong Kota Banda Aceh 2011 itu merupakan ajang pemilihan duta wisata yang sudah digelar untuk keempat kalinya. Banda Aceh sendiri pernah menyabet gelar juara I tingkat provinsi dan juara intelegensi tingkat nasional di Bali pada 2008. Pada 2010, Kota Banda Aceh kembali meraih juara I di tingkat provinsi dan menjadi Juara Duta Wisata Perdamaian Tingkat Nasional di Kendari. (aceh.tribunnews.com)

Para Juara Agam-Inong Kota Banda Aceh 2011:
- Agam-Inong 2011, Muhammad Fathun dan Shella Natasha
- Runner-up Agam-Inong 2011, Ichwan dan Syarifah Munirah
- Juara Harapan I,  Hendrico Anggriawan dan Fita Yenita Putri
- Juara Harapan II, Ichwan Hasafah dan Winda Ulfa
- Juara Favorit berdasarkan polling SMS, Rahmat Kurniawan dan Winda Ulfa.

Sanggar Cit ka Geunta pimpinan Drs Tamirin mewakili Kota Banda Aceh tampil sebagai juara satu rapai geleng Rampoe Festival Aceh 2011 ,Selasa (20/09) Malam. selanjutnya sebagai juara dua Kabupaten Aceh Barat dan juara tiga Kabupaten Pidie Jaya


RAMPOE ACEH FESTIVAL 2011
17 s.d 20 September 2011.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh menggelar Festival Rampoe pada 17 hingga 20 September 2011. Festival ini dipusatkan di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Diperkirakan akan ada 874 penari dari seluruh Aceh turut memeriahkannya. Festival Rampoe diarapkan dapat menjadi perekat lintas multikultur etnik Aceh yang ada di pesisir timur, pantai barat serta di dataran tinggi.

Festival Rampoe merupakan ruang ekspresi tarian tradisional yang tersebar di pesisir barat, timur, dan dataran tinggi di Aceh. Para penarinya berasal dari 23 kabupaten/kota dimana masing-masing mengirim tiga grup tari dalam festival tersebut.

Anda dapat menyaksikan lomba tari seudati, tari saman, dan tari rapai geleng. Ketiga tarian tersebut merupakan simbol integritas keacehan di era globalisasi yang diminati masyarakat luar Aceh. Dengan Festival Rampoe ini, diharapkan eksistensi ketiga tarian itu tetap terjaga. Juara I Rampoe Aceh Festival akan mendapatkan hadiah sebesar 10 Juta, Juara II 7 Juta, dan untuk juara 3 mendapat hadiah 5 Juta.

Festival Rampoe menghabiskan dana sekitar 2,5 miliar rupiah yang bersumber dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Kegiatan ini dalam rangka menyambut hari Kesenian Aceh yang jatuh pada 22 Agustus. Selain itu, juga untuk mendukung kegiatan Visit Banda Aceh serta menyambut Visit Aceh Years 2013 mendatang.

BENTUK KEGIATAN

Festival tari ini di ikuti oleh 72 kelompok peserta masing-masing 3 kelompok setiap kabupaten/kota dan di tambah 3 sanggar Propinsi. Jenis tarian yang di perlombakan adalah: - tari Seudati, tari Saman gayo, tari Rapai Geleng. Diharapkan event ini berskala daerah dan nasional yang  diselenggarakan dengan dukungan anggaran DIPA APBN Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Undangan yg diharapkan hadir adalah dari kabupaten/kota dalam propinsi Aceh dan pihak Kementerian kebudayaan dan Pariwisata RI serta undangan lainnya yang terkait dengan undangan ini.

SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Rampoe Aceh Festival yaitu: 
  • Terselaksananya event seni budaya aceh yang bisa mendukung minat dan daya tarik pengembangan pariwisata Aceh.
  • Terakomodir sarana dan fasilitas bagi komunitas pekerja seni untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki 
  • Sebagai media silaturrahmi lintas etnik yang mendiami penduduk propinsi Aceh.
  • Untuk menumbuh kembangkan dan sebagai media sosialisai kembali kesenian tradisi Aceh pada kelompok muda (pelajar dan mahasiswa) sebagai jati diri anak bangsa

MAKSUD DAN TUJUAN  
  1. Mendorong kreatifitas seniman dan pelaku di bidang seni tari
  2. Mendorong masyarakat mengenal, memahami dan menghargai seni tari Aceh
  3. Sebagai wahana peningkatan apresiasi seni tari
  4. Menciptakan iklim kebersamaan para seniman dan pelaku seni dari kabupaten untuk mengenal serta menumbuhkan pemahaman kebudayaan diantara mereka
  5. Untuk memelihara jati diri dan integritas bangsa
  6. Mengembangkan pemetaan seni tari daerah sehingga diharapkan dapat memperluas pengetahuan khasanah budaya bangsa
  7. Mengangkat harkat dan martabat aceh lewat kesenian
  8. Sebagai penunjang untuk mendukung visi Aceh years 2013

photo : Doc disbudpar kota banda aceh



      


   Sabang International Regatta merupakan lomba pelayaran internasional menggunakan kapal layar (yacht) dan kapal layar bermesin (motor yacht rally). Pelayaran dimulai dari Phuket (Thailand) ke Langkawi (Malaysia) sejauh 243 kilometer selama satu hari kemudian dilanjutkan menuju Langkawi hingga finishnya di Sabang (Indonesia) bersekitar 558 kilometer selama 2 setengah hari. Departemen Kebudayaan & Pariwisata Republik Indonesia dengan bangga mengumumkan Sabang Internasional Regatta 2011 adalah perdana dilaksanakan di Propinsi Aceh Indonesia khususnya Sabang, yang diselenggarakan dari tanggal 15-25 September 2011. Diselenggarakan dengan Bantuan Teknis dari Indonesia Sailing Federasi.

     Lomba tersebut dimeriahkan sekitar 50 yacht dari berbagai negara, seperti Thailand, Malaysia, Australia, Inggris, Jerman, Singapura, Hong Kong, serta peserta domestik dari berbagai provinsi di Indonesia. Seluruh peserta setelah berada di Pantai Gapang Sabang menghadiri acara welcome dinner dengan disuguhkan pertunjukan tarian tradisional Aceh dan hiburan Musik , kemudian pada 22 September di Laut Teluk Sabang dilombakan coastal race dan sailing pass yang dapat disaksikan masyarakat. Puncak acara akan berlangsung pada 23 September yaitu kegiatan City Tour berkeliling kota Banda Aceh mengunjungi situs dan objek-objek wisata serta menikmati budayanya.

   Kegiatan City Tour di kota Banda Aceh, seluruh peserta pagi Jumat disambut meriah di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh oleh Wakil Walikota Banda Aceh dan Tarian Aceh sanggar Keumala hayati lalu dengan menggunakan 3 kendaraan Bis mereka mengunjungi satu persatu objek wisata yang cukup khas dan unik yang ada di Kota Banda Aceh, seperti kunjungan situs tsunami di Lampulo, disana mereka menikmati sajian tarian saman dan disuguhkan makanan Martabak telor dan Kopi Aceh dengan atraksi saring kopinya. selanjutnya mereka menuju Museum Aceh, Museum Tsunami Aceh dan PLTD Apung Punge, lalu pada sore harinya mereka kembali lagi ke sabang untuk esok harinya dilakukan

  Sabang International Regatta 2011 merupakan upaya untuk mempromosikan Aceh khususnya Sabang untuk menjadikannya sebagai pusat wisata bahari di Indonesia bagian barat. Kota Sabang sendiri terletak di Pulau Weh dan merupakan kota pelabuhan di ujung paling barat pulau Sumatra Indonesia. Pulau ini memiliki potensi wisata bahari dan kekayaan bawah lautnya yang luar biasa indah. Termasuk juga keberadaan Kilometer Nol NKRI. Anda dapat mengetahui informasi dan jadwal lengkapnya di alamat website: http://www.sabangregatta.com/









(jadwal pendaftaran diperpanjang hingga 19 sept 2011)

duta wisata Agam Inong 2010
Pemilihan Agam-Inong kota Banda Aceh 2011 adalah sebuah ajang pemilihan duta budaya dan wisata  untuk kota Banda Aceh yang diadakan setiap tahunnya. Festival Agam-Inong 2011 juga merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kecintaan generasi muda pada budaya dan wisata kota kelahirannya dimana demi mengembangkandan memperkenalkan budaya dan obyek wisata di Banda Aceh secara profesional. Selain itu, festival ini digelar untuk memeriahkan tahun kunjungan kota Banda Aceh 2011 (Visit Banda Aceh year 2011) dan meningkatkan minat wisatawan, lokal dan luar daerah, berkunjung ke Banda Aceh. Pemilihan Agam-Inong diharapkan bisa melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai budaya, kearifan lokal, serta setor kepariwisataan.

Dengan diselenggarakan Pemilihan Agam-Inong ini diharapkan membuat Banda Aceh menjadi lebih dikenal baik, di Indonesia maupun di mancanegara. Semakin banyak event dibuat, semakin banyak wisatawan yang datang, sehingga bisa mendorong keinginan investor untuk berinvestasi di sektor pariwisata Banda Aceh. Pemilihan Agam-Inong bukanlah kontes kecantikan namun pemilihan yang didasarkan pada kualitas individual peserta. Pemenang Pemilihan ini nantinya akan menjadi duta wisata Banda Aceh untuk mempromosikan sektor kepariwisataan ke luar daerah hingga ke luar negeri.

Pemilihan Agam-Inong Kota Banda Aceh 2011, memperpanjang waktu pendaftaran hingga 19 September 2011. Perpanjangan waktu pendaftaran ini dilakukan untuk memberi kesempatan lagi kepada remaja putra dan putrid Kota Banda Aceh yang mungkin terkendala mengambil fomulir dan mendaftar saat Ramadhan dan Idul Fitri lalu sejak dibuka pendaftaran pada 8 Agustus hingga 13 September, panitia mengeluarkan sebanyak 70 lembar formulir pendaftaran dan baru sekitar 20an yang mengembalikan formulir, dan antusias pendaftaran untuk diperpanjang pun semakin tinggi. 

Pendaftaran dapat dilakukan di Kantor Disbudpar Kota Banda Aceh, didepan kantor Camat Meuraxa, Ulhee Lheu,Banda Aceh. Usai ditutup pendaftaran nanti akan dilakukan audensi pada 21-23 September 2011 di SMK Negeri 3 Lhong Raya, dan final pada 24 September di Hermes Palace Hotel, Lampineueng.

Pemilihan Agam-Inong Kota Banda Aceh merupakan ajang pemilihan duta wisata yang sudah digelar untuk keempat kalinya. Banda Aceh sendiri pernah menyabet gelar juara I tingkat provinsi dan juara intelegensi tingkat nasional di Bali pada 2008. Pada 2010, Banda Aceh kembali meraih juara I tingkat provinsi dan menjadi Juara Duta Wisata Perdamaian tingkat Nasional di Kendari


I.           Persyaratan Umum
1.       Warga kota Banda Aceh dan belum pernah menikah
2.       Beragama Islam (mampu membaca Al-Quran)
3.       Pendidikan Minimal SMA/sederajat
4.       Umur 17-22 Tahun terhitung tanggal 17 september 2011
5.       Tinggi badan Agam = 170cm Inong=165cm
6.        Foto copy kartu tanda penduduk/Kartu tanda pelajar/mahasiswa(i)
7.     surat izin orang tua/wali peserta atau surat rekomendasi dari sekolah (perwakilan sekolah)
8.       surat keterangan berbadan sehat baik jasmani/rohani dari dokter.
9.       Foto :
a.   pas photo berwarna ukuran 4x6 ditempel pada formulir pendaftaran
b.   foto close up dan seluruh badan ukuran postcard berwarna masing-masing 1  lembar (memakai baju sopan)
10. Menguasai bahasa Aceh, Indonesia dan Bahasa  Asing(mis.Inggris/arab)
11.     pakaian sopan, muslim/muslimah (pada saat audisi)
12.  mengisi formulir Biodata peserta dan semua persyaratan dimasukkan  kedalam Map Biru untuk AGAM dan Map Kuning untuk Inong

II. Persyaratan Khusus (babak final/penobatan)

1. pakaian Adat Aceh
2. Sopan dan rapi

III. materi yang dinilai

1. pengetahuan umum
2. pengetahuan tentang kebudayaan dan kepariwisataan Banda Aceh
3. bahasa Aceh dan Asing
4. Personality (kepribadian) dan Etika
5. Appearance (penampilan)
6. Potensi diri
7. atraksi budaya


Jadwal kegiatan

Acara : Technical Meeting
Hari/ tanggal :  20 september 2011
waktu : 16.00/selesai
tempat : gedung IT center (bekas bioskop garuda)


audisi :

Hari/tanggal :    rabu - kamis / 21 - 23  september 2011
waktu : 08.00 wib/selesai
tempat : gedung IT center


penobatan :

hari/ tanggal :  Jumat / 24 september 2011
waktu : 19.00/selesai
tempat : hermes palace hotel





  • Kota Banda Aceh adalah salah satu kota di pulau Sumatera Indonesia.
  • Kota Banda Aceh merupakan ibu kota provinsi Aceh, Indonesia.
  • Tanggal 22 April 1962 ditetapkan sebagai Hari jadi Kota Banda Aceh
  • Kota Banda Aceh pada jaman dahulu sebelumnya bernama Kutaraja, kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti dan ditetapkan menjadi Banda Aceh.
  • Sebagai pusat pemerintahan, Kota Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, social, Pendidikan dan Budaya.
  • Kota Banda Aceh terletak pada koordinat 05°16' 15" - 05° 36' 16" Lintang Utara dan 95° 16' 15" - 95° 22' 35" Bujur Timur.
  • Luas wilayah Kota Banda Aceh yaitu 61,360 km2
  • Batas wilayah Kota Banda Aceh adalah :
    • Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
    • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar
    • Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
    • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar
  • Kota Banda Aceh dibagi menjadi 9 kecamatan yaitu:
  1. Baiturrahman
  2. Banda Raya
  3. Jaya Baru
  4. Kuta Alam
  5. Kuta Raja
  6. Lueng Bata
  7. Meuraksa
  8. Syiah Kuala
  9. Ulee Kareng.
Sekilas Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh ketika bencana gempa dan tsunami melanda Aceh pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2004 jam 7.58.53 telah menghancurkan sepertiga wilayah Banda Aceh. Ratusan ribu jiwa penduduk menjadi korban bersama dengan harta bendanya menjadi mimpi buruk bagi warga Banda Aceh. Bencana gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,9 SR tercatat sebagai peristiwa sejarah terbesar di dunia dalam masa dua abad terakhir ini.
Kini Banda Aceh telah mulai pulih kembali, dulu keamanan aceh terusik dengan terjadinya pertikaian antara Pemerintah RI dan GAM sehingga ditetapkannya Aceh sebagai Daerah Operasi militer (DOM) namun kemudian gempa dan Tsunami saat itu pada akhirnya mempu memberikan perubahan besar yaitu kedamaian serta pemulihan keamanan setelah perjanjian damai di Helsinki antara pemerintah RI dan GAM seiring dengan proses rehabilitasi dan rekontruksi Banda Aceh yang sedang dilaksanakan.
Pemerintah Aceh kembali membangun Banda Aceh yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekontruksi Aceh dan Nias (BRR) serta bantuan dari badan-badan dunia dan berbagai Negara Donor bersama lembaga asing maupun lokal. Pemerintah Aceh juga telah menetapkan kebijakan-kebijakan pembangunan yang disepakati bersama DPRD Aceh yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kota Banda Aceh tahun 2005-2009, selanjutnya dituangkan dalam program kegiatan tahunan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Banda Aceh. Dengan kedamaian yang telah diraih ini dan melalui proses rehabilitasi dan reknstruksi, Banda Aceh mulai bangkit kembali, dengan banyaknya bantuan dari berbagai Manca Negara yang rela turun membantu mempercepat pembangunan baik itu fisik maupun mental dari masyarakatnya yang pernah terpuruk karena kondisi saat itu.
Kota Banda Aceh kini telah berubah dan berusaha bangkit di bidang kepariwisataan dengan mempromosikan kotanya untuk menjadi destinasi utama kota yang mengelola situs-situs tsunami menjadi daya tarik wisatawan dan juga sebagai pusat riset gempa dan tsunami di asia. Banyak bangunan yang menjadi ikon baru kota Banda Aceh selain mesjid raya baiturahman yaitu seperti Museum Tsunami, Situs Kapal Lampulo, PLTD Apung Punge dan beberapa lagi lainnya yang menarik untuk dikunjungi.




      Bagi yang hobi makan tempatnya mungkin paling cocok di Kota Banda Aceh. Tidak sulit memenuhi selera makan anda, mau masakan manis ala sunda hingga pedas dan kuliner di Aceh juga dijamin halal.
      Tidak perlu khawatir dengan lidah yang berkeinginan mencicipi masakan khas Aceh karena hampir diseluruh sudut Kota Banda Aceh tersedia restoran atau rumah makan, termasuk bagi anda memiliki selera masakan minang .
      Aneka kuliner masakan nusantara dan khas Aceh menambah khasanah Kota Banda Aceh sebagai daerah ideal bagi kunjungan wisatawan. Dari restoran mewah sampai warung nasi sederhana siap melayani untuk memenuhi selera makan setiap orang yang datang ke Kota Banda Aceh.
      Untuk  menu masakan khas Aceh juga bukan menjadi soal, ada gulai kambing, sapi, ayam kampung, engkot paya (lele dan gabus) serta aneka jenis seafood yang dijamin kondisinya ikannya masih segar.
      Beragam kuliner nusantara dan khas Aceh itu menambah keyakinan setiap orang bahwa Kota Banda Aceh benar-benar  menjadi tempatnya berkunjung bagi pelancong nasional maupun luar negeri.
      Upaya Pemkot Banda Aceh memperkenalkan potensi wisata kuliner yang dimiliki kota Serambi Mekah ke masyarakat nusantara dan internasional itu dengan menggelar festival kuliner pada bulan Juli 2011 sebagai salah satu point besar di acara Banda Aceh Festival 2011.
       Festival kuliner itu dilaksanakan di sebuah arena khusus yang mengambarkan seolah-olah wisatawan berada di sebuah kampung yang didalamnya ditemukan aneka masakan dan minuman nusantara dan khas Aceh.




sumber : Disbudpar Banda Aceh, 2011

FESTIVAL LAYANG INTERNASIONAL
International Kite Festival

     Bagi pecinta atraksi ketangkasan di udara, tentunya juga tidak akan melewati waktunya untuk menyaksikan permainan rakyat berupa layang-layang yang pesertanya melibatkan  sejumla negara, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Jerman, Italia, Prancis, Jepang, Belanda dan Australia yang dikemas dalam paket wisata festival layang internasional.
    Festival layang-layang internasional ini tidak kalah menariknya dengan atraksi lain, yang dibuktikan mampu menyedot banyak penonton dan dipusatkan di Lapangan Blang Padang pusat Kota Banda Aceh dan keesokan harinya di Pantai Lampu'uk Aceh Besar.
   Layang-layang yang diperlombakan sangat menarik dengan berbagai warna, ukuran dan bentuk seperti gurita, badut, astronot, pesawat dan kucing.
  Festival layang-layang internasional itu digelar selama empat hari sejak 8 Juli 2011 sebagai rangkaian menyemarakkan "Visit Banda Aceh Year 2012". Pemkot Banda Aceh telah mencanangkan festival layang-layang internasional sebagai kegiatan tahunan pariwisata kota itu.


sumber : Disbudpar Banda Aceh 2011

Sapta Pesona merupakan jabaran konsep SADAR WISATA khususnya terkait dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah (host) dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata Kota banda aceh. Jabaran slogan adalah dengan mewujudkan unsur-unsur mantesih siraman:
  1. AMAN
  2. TERTIB
  3. BERSIH
  4. SEJUK
  5. INDAH
  6. RAMAH TAMAH
  7. KENANGAN
   Uraian Sapta Pesona tersebut menyatu tak terpisahkan di dalam program-program pembangunan kepariwisataan sebagai sektor andalan devisa Nasional, pendidikan Kota, kebudayaan Bangsa, serta program kesejahteraan warga seperti berikut:
1. AMAN
  • Suatu kondisi lingkungan destinasi wisata yang memberi rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan wisatawan.
  • Daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang membuat nyaman wisatawan dalam melakukan kunjungan.
  • Menolong, melindungi, menjaga, memelihara, memberi dan meminimalkan resiko buruk bagi wisatawan yang berkunjung.
2. TERTIB
  • Destinasi yang mencerminkan sikap disiplin, teratur dan profeional, sehingga memberi kenyamanan kunjungan wisatawan.
  • Ikut serta memelihara lingkungan
  • Mewujudkan Budaya Antri
  • Taat aturan/ tepat waktu
  • Teratur, rapi dan lancar
3. BERSIH
  • Layanan destinasi yang mencerminkan keadaan bersih, sehat hingga memberi rasa nyaman bagi kunjungan wisatawan
  • Berpikiran positif pangkal hidup bersih
  • Tidak asal buang sampah/ limbah
  • Menjaga kebersihan Obyek Wisata
  • Menjaga lingkungan yang bebas polusi
  • Menyiapkan makanan yang higienis
  • Berpakaian yang bersih dan rapi
4. SEJUK
  • Destinasi wisata yang sejuk dan teduh akan memberikan perasaan nyaman dan betah bagi kunjungan wisatawan.
  • Menanam pohon dan penghijauan
  • Memelihara penghijauan di lingkungan tempat tinggal terutama jalur wisata
  • Menjaga kondisi sejuk di area publik,restoran, penginapan dan sarana fasilitas wisata lain
5. INDAH
  • Destinasi wisata yg mencerminkan keadaan indah menarik yang memberi rasa kagum dan kesan mendalam wisatawan.
  • Menjaga keindahan obyek dan daya tarik wisata dalam tatanan harmonis yang alami
  • Lingkungan tempat tinggal yang teratur, tertib dan serasi dengan karakter serta istiadat lokal
  • Keindahan vegetasi dan tanaman peneduh sebagai elemen estetika lingkungan
6. RAMAH TAMAH
  • Sikap masyarakat yang mencerminkan suasana akrab, terbuka dan menerima hingga wisatawan betah atas kunjungannya
  • Jadi tuan rumah yang baik & rela membantu para wisatawan
  • Memberi informasi tentang adat istiadat secara spontan
  • Bersikap menghargai/toleran terhadap wisatawan yang datang
  • Menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus.
  • Tidak mengharapkan sesuatu atas jasa telah yang diberikan
7. KENANGAN
  • Kesan pengalaman di suatu Destinasi wisata akan menyenangkan wisatawan dan membekas kenangan yang indah, hingga mendorong pasar kunjungan wisata ulang
  • Menggali dan mengangkat budaya lokal
  • Menyajikan makanan/ minuman khas yang unik, bersih dan sehat
  • Menyediakan cendera mata yang menarik

      Sebuah tradisi unik yang menarik untuk ditonton jika wisatawan berada di Banda Aceh adalah atraksi permainan rakyat yang hingga kini masih digemari masyarakat kota ini yaitu  "Geulayang Tunang" atau adu layang-layang.
      Adu "geulayang" atau perlombaan layang-layang khas di Kota Banda Aceh itu sebuah tradisi yang tidak hanya digemari kalangan anak muda dan remaja tapi juga para orang tua.
      Geulayang tunang yang merupakan salah satu tradisi unik ratusan tahun lain itu digelar masyarakat setellah masa panen padi, dan berlangsung di sawah yang masih bisa disaksikan sisa potongan pohon padi.
      Adapun bentuk layang-layang khas Aceh itu rangkanya terbuat dari bambu tua, kertas dan benang yang dirangkai menyerupai badan pesawat terbang, tali sangsi dan juga ada benang nilon. Layang-layang dikendalikan sejumlah laki-laki yang umumnya pemuda gampong (desa).
      Layang-layang Aceh memiliki warna dominan yakni kuning, merah dan hijau mengambarkan sosok patriotiknya masyarakat daerah itu. Layang khas Aceh yang disebut "geulayang kleng" itu  dikombinasikan dengan ekor dan menyerupai seekor burung elang.
      Saat atraksi geulayang tunang digelar, masing-masing peserta juga memiliki pendukung yang biasanya dari gampong asal geulayang tunang. Sebelum atraksi adu layang dimulai, masing-masing pemilik layang mengukur tali layangannya.
      Atraksi geulayang selain untuk diadu (tunang),  juga sebuah permainan rakyat bersifat rekreatif bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan biasanya juga dapat disaksikan di areal sawah dan tanah lapang di gampong-gampong di Kota Banda Aceh.
      Karenanya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh berupaya melestarikan permainan rakyat Geulayang Tunang dengan mengemasnya melalui aneka lomba seperti saat menyambut hari Kemerdekaan RI, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), atau event-event kolosal lainnya.
        Festival Geulayang Tunang telah ditetapkan sebagai salah satu agenda wisata tahunan yang digelar di Kota Banda Aceh, melalui kerja sama American Kite Association (AKA), induk organisasi layang-layang dunia dan dimasukkan dalam peta informasi dunia tentang festival tersebut di masing-masing kedutaan besar.


sumber : Disbudpar Kota Banda Aceh 2011

YELLOW

BLUE

RED