- Kota Banda Aceh adalah salah satu kota di pulau Sumatera Indonesia.
- Kota Banda Aceh merupakan ibu kota provinsi Aceh, Indonesia.
- Tanggal 22 April 1962 ditetapkan sebagai Hari jadi Kota Banda Aceh
- Kota Banda Aceh pada jaman dahulu sebelumnya bernama Kutaraja, kemudian sejak 28 Desember 1962 namanya diganti dan ditetapkan menjadi Banda Aceh.
- Sebagai pusat pemerintahan, Kota Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, social, Pendidikan dan Budaya.
- Kota Banda Aceh terletak pada koordinat 05°16' 15" - 05° 36' 16" Lintang Utara dan 95° 16' 15" - 95° 22' 35" Bujur Timur.
- Luas wilayah Kota Banda Aceh yaitu 61,360 km2
- Batas wilayah Kota Banda Aceh adalah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar
- Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar
- Kota Banda Aceh dibagi menjadi 9 kecamatan yaitu:
- Baiturrahman
- Banda Raya
- Jaya Baru
- Kuta Alam
- Kuta Raja
- Lueng Bata
- Meuraksa
- Syiah Kuala
- Ulee Kareng.
Sekilas Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh ketika bencana gempa dan
tsunami melanda Aceh pada hari Minggu tanggal 26 Desember 2004 jam 7.58.53
telah menghancurkan sepertiga wilayah Banda Aceh. Ratusan ribu jiwa penduduk
menjadi korban bersama dengan harta bendanya menjadi mimpi buruk bagi warga
Banda Aceh. Bencana gempa dan tsunami dengan kekuatan 8,9 SR tercatat sebagai
peristiwa sejarah terbesar di dunia dalam masa dua abad terakhir ini.
Kini Banda Aceh
telah mulai pulih kembali, dulu keamanan aceh terusik dengan terjadinya
pertikaian antara Pemerintah RI dan GAM sehingga ditetapkannya Aceh sebagai
Daerah Operasi militer (DOM) namun kemudian gempa dan Tsunami saat itu pada
akhirnya mempu memberikan perubahan besar yaitu kedamaian serta pemulihan
keamanan setelah perjanjian damai di Helsinki antara pemerintah RI dan GAM
seiring dengan proses rehabilitasi dan rekontruksi Banda Aceh yang sedang
dilaksanakan.
Pemerintah Aceh kembali membangun Banda
Aceh yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Pelaksana Rehabilitasi
dan Rekontruksi Aceh dan Nias (BRR) serta bantuan dari badan-badan dunia dan
berbagai Negara Donor bersama lembaga asing maupun lokal. Pemerintah Aceh juga
telah menetapkan kebijakan-kebijakan pembangunan yang disepakati bersama DPRD
Aceh yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kota Banda Aceh tahun 2005-2009,
selanjutnya dituangkan dalam program kegiatan tahunan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Banda Aceh. Dengan kedamaian yang telah
diraih ini dan melalui proses rehabilitasi dan reknstruksi, Banda Aceh mulai
bangkit kembali, dengan banyaknya bantuan dari berbagai Manca Negara yang rela
turun membantu mempercepat pembangunan baik itu fisik maupun mental dari
masyarakatnya yang pernah terpuruk karena kondisi saat itu.
Kota Banda Aceh kini telah berubah dan
berusaha bangkit di bidang kepariwisataan dengan mempromosikan kotanya untuk menjadi
destinasi utama kota yang mengelola situs-situs tsunami menjadi daya tarik
wisatawan dan juga sebagai pusat riset gempa dan tsunami di asia. Banyak bangunan
yang menjadi ikon baru kota Banda Aceh selain mesjid raya baiturahman yaitu
seperti Museum Tsunami, Situs Kapal Lampulo, PLTD Apung Punge dan beberapa lagi
lainnya yang menarik untuk dikunjungi.