BANDA ACEH - Seribuan warga Kota Banda Aceh, Minggu (30/1), ikut meramaikan konvoi fun bike (sepeda santai) yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh. Kegiatan yang diikuti berbagai elemen itu dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Visit Banda Aceh Year (VBAY) 2011.


Kegiatan banda Aceh fun bike yang dilepas langsung Wali Kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin itu memulai start di lapangan Blangpadang dan berakhir di kawasan Babah Dua, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Jumlah pesertanya mencapai 1.150 orang. setelah start, para peserta fun bike menyusuri Jalan Sultan Iskandar Muda ke Ulee Lheue, kemudian melewati Gampong Lamjeme tembus Peukan Bada, Aceh Besar. Di bawah pengawalan polisi, peserta kemudian melewati jalan Banda Aceh-Lhoknga dan berbelok ke Gampong Lamlhom dan berakhir di kawasan Pantai Babah Dua, Aceh Besar. Peserta disuguhkan hiburan musik dan diiringi dengan pembagian hadiah.

 
 
 photo : ody_nugraha


 Posted by ody nugraha on February 6, 2011 at 7:48 AM
Kegiatan yang digelar oleh Disbudpar Kota Banda Aceh yang dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu Sore. acara ini diisi oleh berbagai pertunjukan kesenian tradisi seperti macam-macam tarian aceh, musik etnic dan debus.




 PELANCONG  KAPAL PESIAR DISAMBUT MERIAH DI AWAL TAHUN KUNJUNGAN WISATA KOTA BANDA ACEH 2011.

      Keseriusan Pemerintah Kota Banda Aceh menggalakkan kunjungan wisatawan tidak hanya digerakkan melalui pintu masuk lewat darat dan udara, tapi juga lewat laut dengan memanfaatkan pelabuhan kawasan bebas Sabang, Pulau Weh.
    Pada tanggal 10 Januari 2011, Kota Banda Aceh dibanjiri ratusan wisatawan bule berkantong tebal tercatat sebagai penumpang kapal pesiar MV Clipper Odessy.
     Sebanyak 115 wisatawan mancanegara penumpang kapal MV Clipper Odessy yang disambut Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal itu terkesima ketika menyaksikan  karamahtamahan masyarakat menyambut kedatangan mereka ibarat seorang raja disambut rakyatnya.
      "Adat Pemeulia Jamee" melalui tarian Ranub Lampuan yang dibawakan para wanita belia itu para bule terkesan karamahtamahan pemerintah dan warga Kota Banda Aceh yang ingin bertekad memajukan sektor pariwisata di daerah ini.
      Tidak hanya tarian khas tapi upacara adat Peusijuek dari pemuka masyarakat telah melengkapi pikiran para pelancong bahwa Kota Banda Aceh juga kaya akan wisata budaya.
       Para wisatawan itu diperkenalkan dan melihat langsung berbagai potensi wisata Kota Banda Aceh dengan mengajaknya melancong ke masjid Raya Baiturrahman, Kompleks Makam Sultan  Iskandar Muda (Kompleks Bapperis), Museum Aceh, Rumoh Aceh, dan objek wisata tsunami PLTD Apung.
para turis kembali ke kapal pesiar dari pelabuhan ulee lheue.
      Kekaguman para bule terhadap Kota Banda Aceh itu semakin bertambah setelah menyaksikan seni tari Tarek Pukat, Rapai Geleng, Saman, dan atraksi Debus. Bermacam Kue kering tradisional, timphan, roti canee, martabak yang disuguhkan itu melengkapi kemeriahan para wisatawan tersebut menikmati Kesenian yang ditampilkan.
         Rombongan Turis kapal pesiar itu kemudian mulai meraba kantong baju dan celananya mengeluarkan uang rupiah untuk berbelanja aksesoris yang akan dibawa pulang ke negeri asalnya seperti kain kasap,  batik Aceh, tas dan dompet Aceh, perhiasan  perak, payung dan kupiah Teuku Umar di arena pameran kerajinan yang digelar di sekitar komplek acara tersebut. 



sumber : Disbudpar Banda Aceh, 2011

YELLOW

BLUE

RED