Untuk memudahkan pendataan dan juga ketetapan suatu sanggar yang ada di banda aceh, diperlukan sebuah Akta Sanggar yang dikeluarkan oleh Disbudpar Kota Banda Aceh. 

Syarat pengurusan Akta Sanggar/Organisasi Kesenian domisili Kota Banda Aceh pada Disbudpar Kota banda Aceh :
1. Surat permohonan 
2. Photocopy AD-ART organisasi 
3. Photocopy Surat Keterangan telah disahkan oleh badan hukum yang berwenang seperti Akte Notaris.
4. Photocopy KTP pimpinan Organisasi/Sanggar
5. Pasphoto 3x4 dua lbr (warna) Pimpinan Organisasi/Sanggar.

Berkas ditujukan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh c.q Bidang Sejarah dan Kebudayaan Disbudpar Kota Banda Aceh.


untuk perpanjangan dan pembaruan akta sanggar cukup membawa akta lama + point (4) dan (5) terbaru.

Alamat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh : Jl. Sultan Iskandar Muda No.4  Ulee-Lheue Banda Aceh - Telp/Fax.(0651) 805-2020


Banda Aceh pada hari Rabu tanggal 11 April 2012 mengalami guncangan gempa kuat yang dirasakan masyarakat sehingga membuat panik dan berusaha menyelamatkan diri mengakibatkan terjadi kemacetan di jalan-jalan utama Banda Aceh. guncangan terasa hingga lima menit. Banyak warga yang berhamburan keluar rumah. Banyak pula pengendara yang mengantre di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar mengantisipasi hal-hal negatif akibat gempa.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa mengguncang pada pukul 15.38 WIB dan berpotensi tsunami. Sebelumnya BMKG mencatat gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) kemudian merevisi menjadi 8,5 SR. Berpusat di perairan kepulauan Simeulu kabupaten Simeulu Aceh.
Situasi semakin terasa panik ketika beberapa saat kemudian terjadi gempa susulan. Banyak warga memilih berdiri di jalan dan bergerak ke arah tempat yang lebih tinggi. Bahkan tak ada satu pun warga yang berani pulang ke rumah. sebagian lagi ada yang  menuju bukit atau tempat yang lebih tinggi di sekitar wilayah Aceh Besar.
Data BMKG mencatat gempa susulan tersebut berkekuatan 8,1 Skala Richter (SR) pukul 17.43 WIB. Setelah gempa tersebut disusul gempa susulan berikutnya 6,1 SR pukul 18.04 WIB dan 6,1 SR pukul 18.34 WIB.
Pada hari esoknya, aktivitas masyarakat sudah mulai kembali normal. Pasar, pusat perkantoran dan proses belajar mengajar juga sudah mulai kembali berjalan seperti sedia kala, namun terlihat sedikit lenggang di jalanan utama banda Aceh pada siang hari.

Sabtu, 31 Maret 2012.
Untuk pertama kalinya Kota Banda Aceh akan berpartisipasi dalam Earth Hour 2012. aksi pemadaman listrik selama 1 jam pada hari Sabtu malam tanggal 31 Maret 2012 dimulai pada pukul 21.00 wib sampai 22.00 WIB. Banda Aceh adalah kota pertama di Pulau Sumatera yang berinisiatif ambil bagian dalam aksi ini. Tahun ini ada 19 kota utama yang berpartisipasi di Indonesia. Earth Hour adalah gerakan kampanye global untuk hemat energi. Tahun ini 147 negara dan 5.251 kota berpartisipasi melakukan pemadaman listrik secara serentak mulai pukul 20.30 WIB waktu setempat. Khusus Aceh akan dilaksanakan pada pukul 21.00 WIB setelah warga selesai melakukan salat Isya.

Kegiatan Earth Hour di Banda Aceh dilakukan dengan adanya kegiatan seremonial dan hiburan didukung oleh 31 komunitas bersama Pemerintah Kota Banda Aceh, diantaranya lebih dari 500 sukarelawan terdiri dari komunitas sepeda, mahasiswa, supporter sepakbola, grup musik, wartawan, LSM lingkungan dan perempuan, sukarelawan pecinta lingkungan dan media.

Malam puncak Earth Hour di Banda Aceh ditandai dengan pemadaman listrik di 4 ikon kota Banda Aceh, yakni Masjid Raya Baiturrahman, Balaikota, Museum Tsunami dan Jembatan Pante Pirak. Sementara Pemko Banda Aceh turut berpartisipasi memadamkan listrik di gedung perkantoran di bawah jajaran Pemko dan lampu-lampu jalan di sejumlah ruas jalan utama di Banda Aceh seperti Jalan Teuku Umar-Cut Nyak Dien, Jalan Mohammad Hasan, Jalan Daud Beureueh-T.Nyak Arief, Jalan Panglima Nyak Makan dan seputar Penayong.

Malam puncak Earth Hour akan dilaksanakan komunitas dan Pemko di Balaikota Banda Aceh. Ketua panitia malam puncak Earth Hour, Bayu Aji Wibowo mengungkapkan, acara detik-detik pemadaman lampu akan dipimpin duta Earth Hour Aceh Pj Walikota Banda Aceh T. Saifuddin TA.

Selain itu akan ada penyerahan penghargaan dari Earth Hour kepada pihak-pihak yang berpartisipasi dalam Earth Hour Aceh. "Acara juga diisi dengan ceramah lingkungan bersama Tgk Abdurrahman Kaoy," tambah Bayu Aji.

Selain itu, sejumlah komunitas akan melakukan pertunjukan seperti permainan perkusi dari KODA dan Lab Desain Arsitek Unsyiah, drama komedi oleh Teater Home, seni bela diri Tarung Derajat, Tarian Aceh oleh Sanggar Jeumpa SMK 3, musik akustik oleh Seuramoe Raggae serta pembacaan puisi.

Sejumlah komunitas, lembaga dan privat sektor yang mendukung Earth Hour 2012 di Aceh terdiridari Atjeh Bicycle Community, SKULL Persiraja, Slankers Fans Club, Putroe Green, Teater Home, Volunteer Marine Community, Walhi Aceh, Sahabat Walhi, Aneuk Badunk Atjeh, Green Journalist/The Globe Journal, Jaringan KuALA dan Sahabat Laut.

Lalu ada juga PLAY, KAVAN, WWF Indonesia, KOPHI Aceh, RAPHI Aceh, Tarung Derajat, Himpunan Mahasiswa Biologi, Parkour Banda Aceh, Lab Desain Arsitektur, Radio Rumoh PMI, BEM FKIP Universitas Serambi Mekkah, Balai Syura Ureung Inong Aceh, Kompas TDMRC, BLP, Tropical Society, Seuramo Raggae dan KODA Banda Aceh.

Sumber: www.analisadaily.com

YELLOW

BLUE

RED