Sejak Januari 2011 dilakukan launching Tahun Kunjungan Wisata Banda Aceh atau Visit Banda Aceh Year 2011, jumlah wisatawan yang datang sampai saat ini telah mencapai 10.000 orang, berdasarkan data kunjungan dari Hotel-hotel di banda Aceh selama 3 bulan ini. 
Turis yang berkunjung tersebut umumnya dari Malaysia, Singapura dan Eropa. Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan sebanyak 400.000 wisatawan nusantara dan mancanegara akan berkunjung ke kota ini pada 2011. 










 Posted by ody nugraha
Warga Aceh di bumi Serambi Mekkah memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad di berbagai tempat umum, seperti balai desa, pesantren, masjid, sekolah dan di rumah-rumah penduduk, diperingati dengan berbagai cara seperti doa bersama, zikir barzanji, kenduri maulid, ceramah agama dan santunan anak yatim atau fakir miskin, sepanjang hari hingga malam.
Kenduri memperingati hari lahir Nabi besar Muhammad SAW yang dirayakan oleh seluruh warga masyarakat di Provinsi Aceh,  bisanya diperingati hingga seratus hari (tiga bulan sepuluh hari) dan dilakukan di setiap desa. Kelompok masyarakat sosial yang tidak sempat memperinganti maulid pada tanggal 12 Rabiul Awal, mereka umumnya melaksanakan pada hari berikutnya dalam batas waktu 100 hari.
Pada hari “Kanduri Mulod”, masyarakat dengan ikhlas menyedekahkan makanan siap saji untuk dinikmati bersama yang dipusatkan di Meunasah atau Mesjid setempat. Makanan yang disedekahkan masyarakat berupa nasi yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk segi tiga yang dinamakan dengan “bue kulah” beserta lauk pauk mulai dari gulai ayam kampung, gulai kambing, gulai ikan, telur bebek, sayur nangka, buah-buahan, kue dan lain – lain. Makanan – makanan tersebut dibungkus dengan tudung saji berkainkan berenda emas. Tudung saji tersebut berbentuk kerucut dengan warna dominan hijau, kuning, dan hitam yang dinamakan sebagai “Idang Meulapeh”.
Dalam “Kanduri Mulod”, anak - anak yatim dan fakir miskin mendapat pelayanan khusus dari masyarakat sebagai wujud kecintaan mereka kepada golongan tersebut. Bahkan ada dibeberapa daerah di Aceh, masyarakat menyantuni mereka dengan sejumlah uang.
Tradisi “Kanduri Mulod” di Aceh bersampulkan lantunan shalawat, zikir dan syair - syair mengagungkan Allah SWT. dan mendoakan keselamatan untuk Rasulullah SAW. keluarga beserta shahabat serta untuk seluruh umat Islam yang terdengar indah dan menggugah jiwa yang keluar dari mulut – mulut remaja Dayah dengan suara yang merdu dan nyaring. Suara-suara itulah yang dinamakan dengan “Barzanji” yang merupakan salah satu karakter khusus dalam tradisi Maulid Nabi SAW. di Aceh.
Sedangkan pada malam hari sebagai kegiatan puncak “Kanduri Mulod”, masyarakat mengadakan dakwah akbar yang berisikan tentang sirah nabawiyah untuk dijadikan sebagai ibrah oleh masyarakat Aceh dalam kehidupan.







YELLOW

BLUE

RED