Feb 15, 2011

kapal pesiar MV Clipper Odessy kunjungi Banda Aceh

 PELANCONG  KAPAL PESIAR DISAMBUT MERIAH DI AWAL TAHUN KUNJUNGAN WISATA KOTA BANDA ACEH 2011.

      Keseriusan Pemerintah Kota Banda Aceh menggalakkan kunjungan wisatawan tidak hanya digerakkan melalui pintu masuk lewat darat dan udara, tapi juga lewat laut dengan memanfaatkan pelabuhan kawasan bebas Sabang, Pulau Weh.
    Pada tanggal 10 Januari 2011, Kota Banda Aceh dibanjiri ratusan wisatawan bule berkantong tebal tercatat sebagai penumpang kapal pesiar MV Clipper Odessy.
     Sebanyak 115 wisatawan mancanegara penumpang kapal MV Clipper Odessy yang disambut Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal itu terkesima ketika menyaksikan  karamahtamahan masyarakat menyambut kedatangan mereka ibarat seorang raja disambut rakyatnya.
      "Adat Pemeulia Jamee" melalui tarian Ranub Lampuan yang dibawakan para wanita belia itu para bule terkesan karamahtamahan pemerintah dan warga Kota Banda Aceh yang ingin bertekad memajukan sektor pariwisata di daerah ini.
      Tidak hanya tarian khas tapi upacara adat Peusijuek dari pemuka masyarakat telah melengkapi pikiran para pelancong bahwa Kota Banda Aceh juga kaya akan wisata budaya.
       Para wisatawan itu diperkenalkan dan melihat langsung berbagai potensi wisata Kota Banda Aceh dengan mengajaknya melancong ke masjid Raya Baiturrahman, Kompleks Makam Sultan  Iskandar Muda (Kompleks Bapperis), Museum Aceh, Rumoh Aceh, dan objek wisata tsunami PLTD Apung.
para turis kembali ke kapal pesiar dari pelabuhan ulee lheue.
      Kekaguman para bule terhadap Kota Banda Aceh itu semakin bertambah setelah menyaksikan seni tari Tarek Pukat, Rapai Geleng, Saman, dan atraksi Debus. Bermacam Kue kering tradisional, timphan, roti canee, martabak yang disuguhkan itu melengkapi kemeriahan para wisatawan tersebut menikmati Kesenian yang ditampilkan.
         Rombongan Turis kapal pesiar itu kemudian mulai meraba kantong baju dan celananya mengeluarkan uang rupiah untuk berbelanja aksesoris yang akan dibawa pulang ke negeri asalnya seperti kain kasap,  batik Aceh, tas dan dompet Aceh, perhiasan  perak, payung dan kupiah Teuku Umar di arena pameran kerajinan yang digelar di sekitar komplek acara tersebut. 



sumber : Disbudpar Banda Aceh, 2011

No comments:

Post a Comment

YELLOW

BLUE

RED