Sebuah tradisi unik yang menarik untuk
ditonton jika wisatawan berada di Banda Aceh adalah atraksi permainan rakyat
yang hingga kini masih digemari masyarakat kota ini yaitu "Geulayang Tunang" atau adu
layang-layang.
Adu "geulayang" atau perlombaan
layang-layang khas di Kota Banda Aceh itu sebuah tradisi yang tidak hanya
digemari kalangan anak muda dan remaja tapi juga para orang tua.
Geulayang tunang yang merupakan salah
satu tradisi unik ratusan tahun lain itu digelar masyarakat setellah masa panen
padi, dan berlangsung di sawah yang masih bisa disaksikan sisa potongan pohon
padi.
Adapun bentuk layang-layang khas Aceh itu
rangkanya terbuat dari bambu tua, kertas dan benang yang dirangkai menyerupai
badan pesawat terbang, tali sangsi dan juga ada benang nilon. Layang-layang
dikendalikan sejumlah laki-laki yang umumnya pemuda gampong (desa).
Layang-layang Aceh memiliki warna dominan
yakni kuning, merah dan hijau mengambarkan sosok patriotiknya masyarakat daerah
itu. Layang khas Aceh yang disebut "geulayang kleng" itu dikombinasikan dengan ekor dan menyerupai
seekor burung elang.
Saat atraksi geulayang tunang digelar,
masing-masing peserta juga memiliki pendukung yang biasanya dari gampong asal
geulayang tunang. Sebelum atraksi adu layang dimulai, masing-masing pemilik
layang mengukur tali layangannya.
Atraksi geulayang selain untuk diadu
(tunang), juga sebuah permainan rakyat
bersifat rekreatif bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan biasanya juga dapat
disaksikan di areal sawah dan tanah lapang di gampong-gampong di Kota Banda
Aceh.
Karenanya, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Banda Aceh berupaya melestarikan permainan rakyat Geulayang
Tunang dengan mengemasnya melalui aneka lomba seperti saat menyambut hari
Kemerdekaan RI, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), atau event-event kolosal lainnya.
Festival Geulayang Tunang telah
ditetapkan sebagai salah satu agenda wisata tahunan yang digelar di Kota Banda
Aceh, melalui kerja sama American Kite Association (AKA), induk organisasi
layang-layang dunia dan dimasukkan dalam peta informasi dunia tentang festival
tersebut di masing-masing kedutaan besar.
sumber : Disbudpar Kota Banda Aceh 2011
No comments:
Post a Comment